English French German Spain Italian

Dutch Russian Japanese Arabic Chinese Simplified

Senin, 21 Maret 2011

Tradisi Palintangan, Astronomi Masyarakat Sunda

Sejak dahulu masyarakat Sunda sudah mengenal astronomi, mereka menyebutnya “Palintangan”. Salah satu fungsinya adalah menentukan musim bertani. Secara tradisional masyarakat Sunda memperhatikan 3(tiga) prinsif dasar dalam mengharmoniskan hal-hal yang alami, hayati dan insani. Tiga prinsif tersebut muncul kepermukaan dalam seluruh tahap kehidupan sesuai dengan tingkat dan hubungan sosial mereka.

Berikut ini nama-nama musim berdasarkan pada tradisi palintangan masyarakat Sunda
Musim yang berhubungan erat dengan keadaan alam.
1. Usum (musim) Ngijih, tanda waktunya sering turun hujan
2. Usum katiga, artinya musim kemarau
3. Usum Barat, yang ditandai dengan adanya angin yang besar yang berhembus dari arah barat disertai dengan hujan

Musim yang berhubungan dengan keadaan masyarakat.
1) Usum Sasalad, musim berjangkitnya penyakit yang mudah menular
2) Usum Tigerat, usum nguyang yaitu musim dimana petani gagal panen sehingga menyebabkan kekurangan makanan.

Tradisi perlintangan yang berhubungan dengan budaya masyarakat yang agraris (pertanian):
1. Kasa (kahiji,21 Juni-31 Juli)
2. Karo (kadua,1-23 Agustus)
3. Katiga (katilu, 24-16 September)
4. Kapat (kaopat, 17 September-11 Okober)
5. Kalima (12 Oktober-7 Nopember)
6. Kanem (kagenep,8 Nopember-20 Desember)
7. Kapitu (katujuh, 21 Desember-1 Pebruari)
8. Kawalu (kadalapan, 2-28 Pebruari)
9. Kasongo (kasalapan,1-25 Maret)
10. Kasadasa (kasapuluh, 26 Maret-17 April)
11. Desta (kasawelas,18 April-10 Mei)
12. Sada (kaduawelas,11 Mei-20 Juni)

Sementara itu budayawan Ali Sastramidjajo (Abah Ali) almarhum memperkenalkan kalender Sunda yang disebut Kala Sunda yang terbagi dalam Kala Candra Sunda dan Kala Surya Sunda.
Nama bulan dalam kalender Kala Candra Sunda:
1. Kartika
2. Margasira
3. Posya
4. Maga
5. Palguna
6. Setra
7. Wasaka
8. Yesta
9. Asada
10. Srawana
11. Badra
12. Asuji

Nama bulan dalam kalender Kala Surya Sunda :
1. Kasa
2. Karo
3. Katiga
4. Kaopat
5. Kalmia
6. Kanem
7. Kapitu
8. Kawalu
9. Kasanga
10. Kadasa
11. Hapitlemah
12. Hapitkayu

Keistimewaan kalender sunda ini, terletak pada ketepatannya. Kala Surya tidak akan salah atau tidak akan dikoreksi selama 17.245 tahun, sedangkan untuk Kala Candra selama 17.664 tahun.
(Sumber:Rameli Agam - Galura).

Prabu Siliwangi Dimakamkan di Nusa Larang

Nusa Gede, sebuah pulau yang terletak di tengah-tengah Situ Lengkong Panjalu, kurang lebih 30 km sebelah utara Kota Ciamis. Disebut Nusa Gede karena luasnya 16,25 ha. Situ Lengkong sendiri luasnya 57,95 ha.

Sejak tanggal 21 Februari 1919 Nusa Gede oleh pemerintah Belanda dijadikan cagar alam. Sekarang pengelolaan hutan lindung Nusa Gede dikelola oleh Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDK) Jawa Barat. Terdapat 30 jenis tumbuhan, diantaranya Ki Bima, Ki Sapu, Caringin dan Picung Celeng.
Nusa Gede juga terkenal dengan sebutan Nusa Larang yang pada saat-saat tertentu dipakai untuk membersihkan benda-benda pusaka, yang oleh penduduk Panjalu disebut Nyangku.

Di Nusa Larang atau Nusa Gede terdapat sebuah makam yang selalu didatangi penjiarah dari Jawa Barat, Jawa Tengah maupun Jawa Timur. Rombongan perjalanan ini biasanya satu paket dengan jiarah ke Cirebon dan Pamijahan Kabupaten Tasikmalaya.

Masyarakat Panjalu menyebut makam tersebut adalah makam Mbah Panjalu. Yang di dalam cerita Babad Panjalu bernama Hariang Kancana, orang kepercayaan Borosngora. Berdasarkan informasi KH. Abdurahman Wahid (Gus Dur) bernama Syaid Ali bin Muhammad bin Umar, berasal dari Samudera Pasai (Aceh), yang ada keterkaitannya dengan Kerajaan Panjalu di Jawa Timur.

Sementara itu Prof. Dr. Ayatrohaedi, menyatakan bahwa yang dimakamkan di Nusa Larang adalah Prabu Niskala Wastukancana, raja Sunda-Galuh (1371-1475) yang pusat pemerintahannya terletak di Kawali. Dalam naskah cerita Parahyangan peninggalan abad ke-16 diceritakan Prabu Wastukancana dimakamkan di Nusa Larang Gunung Wanakusumah.

Ayatrohaedi menegaskan Hariang Kancana adalah Wastukancana, sedangkan Borosngora adalah Bunisora, paman dari Wastukancana. Sementara Nusa Larang adalah Nusa Gede yang berada di Situ Lengkong. Di wilayah Kawali tidak ada lagi situ/danau yang berdekatan dengan situs Astana Gede.

Bedasarkan beberapa sumber sejarah, Prabu Wastukancana diidentikan dengan Prabu Siliwangi hal ini mengandung arti bahwa makam yang berada di Nusa Gede atau Nusa Larang adalah makam Prabu Siliwangi. Berdasarkan penafsiran ilmu kebatinan, tidak sedikit yang menerangkan orang yang dimakamkan di Nusa Larang tersebut adalah Prabu Wastukancana atau Prabu Siliwangi.
(Sumber : NS, BB-Galura).

Kamis, 10 Maret 2011

Dayeuhluhur Tetap Mempertahankan Bahasa Sunda Sebagai Bahasa Ibu

Dayeuhluhur adalah salah satu wilayah di Jawa Tengah yang masyarakatnya sehari-hari menggunakan Bahasa Sunda. Dayeuhluhur berbatasan dengan Kecamatan Rancah, Kabupaten Ciamis Jawa Barat, yang dibatasi oleh sungai Cijolang yang merupakan batas wilayah Jawa Barat dengan Jawa Tengah.

Dalam hal kebudayaan, di Kecamatan dayeuhluhur tidak berbeda dengan di Daerah Sunda (Jawa Barat) pada umumnya. Selain sehari-hari menggunakan bahasa Sunda, yang menurut penduduk Rancah lebih baik daripada penduduk Priangan, kesenian yang berkembang adalah calung, wayang golek, jaipong, kliningan dan kesenian Sunda lainnya.

Masyarakat Dayeuhluhur menganggap Bahasa Sunda adalah Bahasa Ibu yang harus tetap dijaga kelestariannya karena merupakan bagian dari peradaban dan kebudayaan dunia yang tidak perlu mempersoalkan wilayah administratif meski mereka berada di wilayah Jawa Tengah, tidak terpengaruhi budaya Jawa tetapi mempertahankan budaya Sunda.

Penemuan kasus-kasus seperti diatas mengilhami UNESCO ( United National Education, Social, and Culture Organitation ) perlu memperjuangkan supaya Bahasa Ibu terus digunakan. Dalam Konferensi Umum UNESCO bulan November 1999, menetapkan bahwa tanggal 21 Februari merupakan hari Bahasa Ibu internasional.

Dipati Imbanagara, Tewas oleh Utusan Mataram

Kalau kita ke Ciamis, akan melewati suatu daerah yang namanya Imbanagara. Disana terdapat sebuah bangunan kecil dengan tulisan Musium Imbanagara. Imbanagara sebenarnya bukan nama tempat, tetapi nama seorang adipati yang memimpin Garatengah. Menurut sumber sejarah yang terdapat di Musium Imbanagara, Garatengah adalah salah satu kerajaan di daerah Galuh Gawahan Kerajaan Sunda.

Pada waktu Kerajaan Sunda runtuh (1579). Garatengah menjadi kerajaan yang mandiri. Tidak menjadi bagian dari Sumedang Larang yang dianggap sebagai ahli waris Kerajaan Sunda. Namun selanjutnya Garatengah menjadi daerah kekuasaan Mataram.

Garatengah menjadi daerah keadipatian (kabupaten), dengan adipati yang pertama adalah Panaekan, yang memiliki nama asli Ujang Ngoko, putra Raja Garatengah Prabu Di Galuh Ciptapermana. Namun Panaekan tidak lama menjadi adipati. Panaekan tewas oleh Dipati Kertabumi di sebabkan perbedaan paham dalam melaksanakan perintah Sultan Agung.

Setelah Panaekan tewas, adipati Garatengah digantikan oleh putranya yang bernama Ujang Purba. Setelah menjadi adipati (1625) terkenal dengan nama Imbanagara. Imbanagara diberi tugas oleh Sultan Agung untuk membawa prajurit Garatengah ke Batavia membantu prajurit Dipati Ukur.

Pasukan Garatengah dipimpin oleh Bagus Saputra. Namun Dipati Ukur bersama pasukan bantuan tidak mampu menaklukan Kompeni (Belanda). Prajurit Mataram tidak berani pulang kembali ke Kertasura, mereka takut dihukum mati oleh Sultan Agung. Malahan selanjutnya Dipati Ukur berontak kepada Mataram.

Pemberontakan Dipati Ukur dapat dilumpuhkan pada tahun 1624. Sebagai balas jasa Sultan Agung mendirikan kabupaten baru, yaitu Bandung. Sukapura (Tasikmalaya) serta Parakanmuncang. Di wilayah Sunda pada waktu itu terdapat 12 kabupaten termasuk Imbanagara yang asalnya bernama Garatengah.

Runtuhnya pasukan Dipati Ukur, bukan berarti wilayah Tatar Galuh jadi tentara menyebar berita bahwa Dipati Imbanagara adalah sahabat dan melakukan kerjasama dengan Dipati Ukur. Buktinya waktu Dipati Ukur dikejar pasukan Mataram, Dipati Imbanagara tidak ikut mencari malah menugaskan Bagus Saputra beserta pasukannya.

Berita tersebut akhirnya sampai juga ke Mataram, Sultan Agung mengutus bawahanya untuk menemui Dipati Imbanagara. Utusan tersebut menyampaikan perintah bahwa Sultan Agung meminta upeti dari Garatengah yaitu tujuh putri cantik yang masih perawan.

Permintaan Sultan Agung dipenuhi oleh Dipati Imbanagara. Pada tahun 1635, diawali dengan upacara kenegaraan, 7(tujuh) putri dari Galuh berangkat ke Mataram, dengan pengawalan pasukan Garatengah. Selesai menyerahkan upeti tujuh putri cantik pasukan Garatengah pun kembali ke Galuh.

Selang beberapa minggu, datang utusan dari Mataram yang dipimpin oleh Tarumanegara Narapaksa, meminta Dipati Imbanagara harus datang ke Kertabumi untuk menemui Adipati Kertabumi. Pada saat itu juga Dipati Imbanagara berangkat ke Kertabumi bersama utusan dari Mataram.

Ditengah perjalanan, didaerah Bolenglang sekarang sekitar pabrik minyak kelapa Gwan Hien di Desa Kertasari, kecamatan Ciamis. Pasukan Mataram dengan senjata lengkap menghadang Dipati Imbanagara. Bahkan ada yang membawa senjata keris diatas (baki/nampan) pemberiaan Sultan Agung. Ini pertanda ada yang harus dihukum mati. Sementara itu utusan Mataram terus bergabung dengan pasukan Mataram.

Utusan tersebut mempertegas perintah Sultan Agung agar Dipati Imbanagara dihukum mati, dengan cara dipenggal kepalanya. Alasannya karena Dipati Imbanagara sudah berlaku sopan terhadap Sultan Agung. Salah satu dari putri cantik yang merupakan upeti Garatengah keMataram ternyata sudah tidak perawan. Dipati Imbanagara tidak diberi kesempatan untuk menanyakan bagaimana duduk perkaranya.

Pada kalimat terakhirnya Dipati Imbanagara mengatakan bahwa beliau tidak punya kekuasaan untuk menolak perintah raja, tetapi sampaikan kepada yang memberi perintah, kalau suatu saat nanti terbukti bersalah, seluruh keturunan Dipai Imbanagara jangan ada yang memegang keadipatian. Setelah selesai mengeluarkan kata-kata terakhirnya, Dipati Imbanagara dibunuh dengan cara dipenggal lehernya.

Tubuhnya dimakamkan tidak jauh dari tempat Dipati Imbanagara dihukum mati sekarang Pemakaman Gelembung. Sedangkan kepalanya dibawa ke Mataram. Sementara itu di Garatengah tersebar berita bahwa Dipati Imbanagara sudah tewas dihukum mati utusan Mataram tanpa kejelasan apa kesalahannya.

Terbakarlah api dendam pasukan/prajurit Garatengah puluhan prajurit menyusul utusan Mataram. Orang-orang Garatengah berhasil menyusul utusan Mataram di sungai Citanduy pada saat sedang menyebrang. Utusan Mataram dihujani anak panah, mereka tidak bisa melawan, Narapaksa bersama bawahannya kabur menyelamatakan diri. Sementara kepala Dipati Imbanagara terjatuh ke sungai Citanduy. Tanpa dapat ditemukan lagi.

Kematian Dipati Imbanagara tidak jauh beda dengan kematian orang tuanya Adipati Panaekan, karena pengaruh kekejaman Sultan Agung terhadap jajahannya. (Sumber: Galura)

Selasa, 08 Maret 2011

Cara Sederhana Membuat Tepung Ganyol

Ganyol atau dalam bahasa Latin Canna Edulis merupakan umbi-umbian memiliki kandungan fosfor dan kalsium. Hal ini menyebabkan tepung ganyol baik dikonsumsi oleh balita. Berikut ini tip sederhana cara membuat tepung ganyol.
1. Ganyol dikupas, kemudian dicuci sampai bersih
2. Ganyol diparut
3. Hasil parutan ganyol diperas
4. Hasil perasan diendapkan pada sebuah wadah
5. Setelah saripatinya mengendap, jemur saripati tersebut sampai kering
6. Tepung ganyol siap manjadi makanan olahan.

Tepung Ganyol Baik Untuk Balita

Ganyol (Canna Edulis) adalah jenis umbi-umbian yang tumbuh di kebun dan dipinggir hutan. Pada waktu jaman penjajahan Jepang sampai tahun 1960-an sempat dikonsumsi masyarakat sebagai pengganti beras yang harganya menjulang tinggi.

Sekarang ini para ahli tanaman pangan, berdasarkan hasil penelitian menyatakan bahwa ganyol merupakan tumbuhan yang memiliki gizi yang baik. Kandungan gizi yang terdapat pada ganyol diantaranya fosfor dan kalsium, melebihi kandungan yang terdapat pada ubi, jagung dan kentang. Meskipun ganyol diolah menjadi tepung serta makanan olahan lainnya, kandungan gizi yang terdapat pada ganyol tetap tidak berkurang.

Banyaknya kandungan fosfor dan kalsium pada ganyol, menjadikan tumbuhan ini bermanfaat bagi pertumbuhan tulang dan gigi balita. Sangat baik dikonsumsi oleh ibu-ibu hamil. Bahkan ahli gizi menganjurkan agar balita diberi tepung ganyol secara tetap agar pertumbuhan tulang dan giginya bagus.

Kandungan tepung ganyol terdiri dari, air 16.57, protein 5.8, lemak 5.43, karbohidrat 84.6, serat 12.79, kalsium 8, energi 4.06, serta lysine 0.29. Banyaknya kandungan serat sangat baik bagi pencernaan. Keuntungan yang lain adalah tekstur ganyol yang lembut, baik sekali untuk makanan balita.

Ganyol juga dapat dijadikan bahan campuran untuk membuat roti atau kue, hasilnya akan terasa lebih lembut dan empuk. Dari sisi keuangan, harga ganyol sangat kompetitif sekali. Tepung ganyol bahkan menjadi bahan subtitusi bagi tepung terigu.

Sabtu, 05 Maret 2011

Manfaat Teknologi Informasi dan Komunikasi Bagi Pendidikan

Sekarang ini perkembangan teknologi informasi semakin cepat, informasi terkini yang terjadi di suatu wilayah dapat diperoleh dengan mudahnya, bahkan telah menyebar sampai pelosok pedesaan. Mereka telah mengenal dan bahkan memanfaatkan perangkat teknologi informasi, salah satu contohnya adalah penggunaan handphone (HP) yang memiliki fasilitas GPRS, Blackberry, Ipod, Netbook/Notebook dan fasilitas teknologi informasi lainnya. Dengan perangkat tersebut setiap informasi terbaru dapat diakses oleh setiap orang.

Sekolah sebagai tempat belajar para siswa, merasakan dampak dari pesatnya perkembangan Teknologi Informasi ( IT). Banyak manfaat yang dirasakan di sekolah dengan adannya fasilitas ini. Seperti mencari materi pembelajaran, bahkan entri data UN, mengetahui NUPTK, sertifikasi guru, mendownload buku BSE, dan banyak lagi, semuanya dapat dilakukan melalui internet. Inilah dampat kehadiran teknologi informasi di sekolah.

Bagi sekolah-sekolah yang berbasis teknologi informasi penggunaan dan pemanfaatan perangkat teknologi informasi adalah hal yang sudah biasa. Para guru dapat menggunakan sumber dari internet sebagai referensi untuk bahan dalam proses kegiatan mengajar. Banyak materi pembelajaran yang berupa teks ataupun gambar yang bisa dimanfaatkan oleh para guru maupun siswa.

Sekarang ini banyak siswa yang menggunakan internet sebagai sarana hiburan (fesbuk-an, game online dsb). Disinilah diperlukan peranan dari guru dan orang tua, agar dapat mengarahkan siswa untuk menggunakan teknologi informasi sebagai salah satu sumber media pembelajaran selain buku sekolah. Pemberian tugas dari guru untuk mencari materi pembelajaran di internet kepada siswa didiknya, akan memperkaya siswa dalam mendapatkan materi pembelajaran. 

Selain dampak positif yang dirasakan, tidak sedikit pula dampak negatif yang terjadi dari kehadiran fasilitas teknologi dan informasi yang berkembang semakin cepat ini. Banyak siswa pada saat ulangan, menjadikan media internet untuk mencari jawaban (suatu contoh yang tidak baik), bahkan ada pula siswa yang mencari situs-situs porno, sesuatu yang sangat tidak diharapkan tentunya. Kita patut bersyukur bahwa pemerintah mulai memblokir situs-situs yang tidak berguna, sehingga dampak negatif yang timbul dapat diminimalisir.

Namun pesatnya perkembangan Teknologi Informasi saat ini, tidak disertai dengan kelengkapan fasilitas teknologi informasi. Terutama di sekolah, yang berada di daerah yang hanya mengandalkan BOS. Perlu dukungan dari berbagai pihak agar ketersediaan fasilitas teknologi informasi di sekolah terus meningkat.Termasuk kemampuan guru-guru dalam menggunakan teknologi informasi yang harus terus ditingkatkan. Di butuhkan pelatihan berkelanjutan agar perkembangan teknologi informasi yang terus mangalami perubahan ini bisa diikuti oleh guru. Sehingga penggalian sumber pembelajaran makin lebih banyak lagi, yang pada akhirnya pemberian materi pembelajaran terhadap peserta didik akan semakin mudah dan siswa lebih memahami terhadap materi yang diberikan.

 
Great HTML Templates from easytemplates.com.